Langsung ke konten utama

Postingan

Harap

Di waktu yang telah ditentukan, kita akan bertemu. Doaku tak lepas tiap detiknya untuk segala harap inginmu. Ikhlasku selalu menyertai dalam dadaku. Bila angin mambawa ke barat, timur kan bisu. Sampai jumpa lain waktu, Macan.                -Untuk Macan hari Minggu (17092017)  Semarang, 10.21 WIB 14 Sept 2017 --------------------------------------------------- Tulisan kecil untuk Macan, lusa kita berpisah. Semoga selalu tersampaikan doa selalu tersampaikan. Sampai jumpa lusa. Tulisan ini diposting tanggal 14 September 2017. Tidak dimaksudkan untuk seseorang yang spesial. Terima kasih.

120 Jam

Gambar ini diambil pada tanggal 28 Juli 2017, ketika akan kembali ke Lombok dari Jakarta. 120 jam. Di balik tubir pertanyaan yang menumpuk, di bawah tingginya asa yang bersuara. Dalam terang cahaya fajar menembus celah-celah kosong di pikiran. Tak ada halangan untuk terjadi, karena 120 jam lagi aku kan tiba. 120 jam. Ku hitung dengan jari jemariku setiap jam, harus berapa lama lagi baja terbang itu kan membawa. Riuh gejolak semangatmu yang baru ini kulihat, karena terakhir kali hanya punggung itu yang tampak. Lusa, salam itu kan tiba, di 120 jam lagi. 120 jam. Asaku nyata, asamu juga. Kelam langit itu tak tampak bila bersama. Arah itu juga kan kembali sama. Tak perlu kau ragukan itu, karena timur telah memanggil. Dan dari barat, kan kita songsong mulainya pagi, kan kita bangunkan lelapnya tidur, dan 120 jam lagi, timur kan datang untuk barat.  120 jam. Katika lambaian terakhir bahkan masih terbayang hingga lelapnya tidur, lambaian baru itu akan datang kemba...

Nonton BCA Indonesia Open 2017

Vanue BCA Indonesia Open 2017 di Jakarta Convention Center. Setelah beberapa pekan yang lalu mood hilang gara-gara gagal nge-pos karena laptop nge-hang, akhirnya hari ini nge-post juga. Walaupun  dua kali tulisan ini kehapus dan belum sempat di posting. Seperti judulnya, akhirnya salah satu harapanku di tahun ini tercapai. Alhamdulillah!! Sebagai pecinta (nonton) badminton, salah satu keinginan pecinta badminton pastinya nonton langsung pertandingannya. Termasuk juga aku. Ga muluk-muluk harus nonton All England, WBC, Dubai Superseries Final atau 'open-open' lainnya. Toh juga aku belum berpenghasilan, jadi nonton ini sebenernya yang sponsorin guys, HAHAHA. Gapapa lah ya, soemeday aku yang bayarin nonton. Sekita bulan apa aku lupa, tapi pas itu patokannya dua atau tiga hari sebelum hari raya Nyepi aku tempelkan post-it di dinding kamarku. Sengaja ada yang dicoret karena tidak ingin dipublish. Jadi itu isinya list-list yang ingin dicapai, mulai dari tahun 2017 sampa...

Aku Takut

Sstt.. Aku takut. Apa kau dengar gelombang getar dari tubuhku yang menggambarkan aku takut? Aku tidakingin bergerak, bila bergerak, akan kemana harga diriku? Sstt.. Aku takut. Jangan, jangan lihat aku. Sorot tajam yang menakutkan, haruskah aku yang diakiti? Sst.. Aku takut. Hanya aku yang salah, bukan orang lain. Aku hilang akal Aku banyak berpikir Aku tak diinginkan dunia Aku takut. Pergi! Untuk hitungan kesepuluh, pergi! lima, tiga, dua, satu! Masih dia di tempat? Takut, percuma doa terlantun, percuma sembab di mata, percuma niat terucap, percuma harapan terbesit. Pergi! Aku takut, aku risau, aku tak pantas, aku hina. Darimu, semua hilang. Bahkan emas di dasar lautan pun pergi. Mengerikan. "Apa salahku?" Lepas dariku, takut. Ini salahku, ini salahku.  Tolong kembalikan aku. ------------------------------------------------------------------------------------------------- " Sajak Terkantuk" karena dibuat ketika sedang mengantuk. Secar...

Ketemu Tere Liye

Bersama bang Darwis "Tere Liye". Konon katanya bang Darwis ini hanya menerima permintaan foto "candid" dan tidak selfie atau sadar kamera. Alhamdulillahi rabbil aalamiin. Gak disangka-sangka rezeki itu datangnya bahkan dari arah yang enggak banget diduga. Alhamdulillah, atas izin Allah SWT aku beberapa hari yang lalu, tanggal 22 April 2017 berkesempatan untuk bisa hadir ke Roadshow buku terbarunya penulis favoritku, dan juga favorit banyak orang, Tere Liye. HOREE!! KAlau mau diungkapkan pake kata-kata emang aku gak bisa banget a menjelaskan bagaimana rasanya bisa bertemu beliau, tetapi simpelnya, IT WAS VERY EPIC! Pada awalnya tau ada roadshow buku barunya Tere Liye #AboutFriends itu dari salah satu kerabat di salah satu grup Line. Sebut saja kak T. Awalnya sih rada gak percaya dengan broadcast Line yang dibagian sama si kak T ini, tapi aku langsung cek di twitternya Gramedia Lombok, dan ternyata memang benar akan ke Mataram. Beruntungnya, roads...

Doa

Foto ini di ambil pada tanggal 1 Januari 2017 oleh Nadhira Fahrin. Kepada tanah yang kuinjak, aku tahu ini bukan sehari-dua hari engkau terbentuk. Kepada tanah yang kujunjung, aku tahu bukan hanya aku yang menjunjung. Kepada tanah yang kubanggakan, banyak yang memilikimu, bukan?  --- Hari ini, 18 April, aku memandangi layar sebuah benda hitam dengan layar dan potongan-potongan huruf, ini buah dari kemajuan akal serta pikiran manusia, bukan? Hari Ini, 18 April, aku menyanyikan lagu yang benar-benar terasa masuk ke hati, ini berkat sebuah perjuangan ratusan tahun, yang terekam oleh sejarah itu, bukan? Hari ini, 18 April, aku makan dengan lahap di sebuah meja makan di rumah, dengan lauk pauk beragam, dengan tangan kanan kosong, yang hadir oleh tangan-tangan luar biasa di medan dapur itu, bukan?  --- Untukku, 17 tahun, apa yang sudah kamu lihat 17 tahun ini? Jangan muluk-muluk 17 tahun, apa yang telah kamu lihat kemarin? Kamu lihat yang diharapkan? At...

Semilir Angin Musim Gugur

source: google Menunggu untuk beberapa detik di sudut senja. Hingga tanda itu berubah hijau. Lima belas detik lebih, tak pasti. Kau lihat, bukan hanya aku. Cukup bersabar. Ketika hijau datang, tak sadar itu sebuah langkah terbaik. Berhenti juga begitu, pijakan terbaik. Dalam 32 bulan berbeda, inilah waktunya. Sabar itu disini tempatnya. Kalau begitu, aku mulai berjalan, terus berjalan. garis belang itu mulai kurasakan keberadaannya. Riuhnya 22 derajat tanpa permisi yang begitu nyata. Semakin nyata, semakin tampak, semakin aku mengetahui keberaaannya . Berhembus diantara jutaan kaki yang tampak sibuk dengan tugasnya. Hanya perlahan aku terhanyut oleh pohon-pohon beton tanpa merusak langit itu. Tidak perlu menuntut lebih, tak ingin menganggap kurang, hanya ini. cukup ini. Berhembus menembus celah-celah pikiran, tak dapat ditolak. Gugur diantara kebahagiaan, memerah daun jatuh yang tak pernah salah. Beristirahat di bawah langkah kecilku, sore itu tak dapat berboho...