Langsung ke konten utama

Ketemu Tere Liye

Bersama bang Darwis "Tere Liye". Konon katanya bang Darwis ini hanya menerima permintaan foto "candid" dan tidak selfie atau sadar kamera.
Alhamdulillahi rabbil aalamiin. Gak disangka-sangka rezeki itu datangnya bahkan dari arah yang enggak banget diduga. Alhamdulillah, atas izin Allah SWT aku beberapa hari yang lalu, tanggal 22 April 2017 berkesempatan untuk bisa hadir ke Roadshow buku terbarunya penulis favoritku, dan juga favorit banyak orang, Tere Liye. HOREE!! KAlau mau diungkapkan pake kata-kata emang aku gak bisa banget a menjelaskan bagaimana rasanya bisa bertemu beliau, tetapi simpelnya, IT WAS VERY EPIC!

Pada awalnya tau ada roadshow buku barunya Tere Liye #AboutFriends itu dari salah satu kerabat di salah satu grup Line. Sebut saja kak T. Awalnya sih rada gak percaya dengan broadcast Line yang dibagian sama si kak T ini, tapi aku langsung cek di twitternya Gramedia Lombok, dan ternyata memang benar akan ke Mataram. Beruntungnya, roadshow buku #AboutFriends ini sendiri (setahuku) cuma ada di 4 kota di Indonesia. Depok, Surabaya, Mataram dan Kupang. Pas aku tahu berita ini bukan hoax aku langsung excited banget, karena pingin tahu beliau sosok seperti apa. Apa lagi setelah baca novel "Rindu", aku seperti ter-wah-wah dengan karya beliau. 

Kemudian datanglah tanggal 22 April. Hari itu, aku izin pulang cepat dari sekolah (dispen) jam 11 pagi karena akan menjadi panitia di salah satu kegiatan. Panitia harus datang lebih cepat dari peserta. Aku mulai pusing karena kebetulan mamake sedang tidak di Mataram dan hanya ada bapake. Aku gak punya motor jadi harus diantar ortu. Kendaraan umum pun juga tidak ada. Dari pada merepotkan bapake antar jemput aku dari lokasi lomba di Lombok Post terus ke Gramedia yang jaraknya jauh, jadi aku hanya minta bapake buat jemput pulang dari sekolah ke rumah aja. dari rumah ke Lombok Post aku berangkat bareng temanku, R. Nah kemudian, di Lombok Post aku sibuk ini itu. Sibuk bantu-bantu. Sampai jam setengah 4 dan masih belum selesai. 

Akhirnya, aku semakin panik, maklum mudah panik. Panik karena semua orang sibuk dan gak ada yang bisa antar atau temani aku ke Gramedia. Ia jomblo, ga papa, gak dosa. Mau naik Gojek tapi di sekitar daerah Lombok Post, Sweta, gak terdeteksi mbak/mas Gojek-nya. Akhirnya mau tidak mau aku naik taksi. Fyi, di Mataram sendiri taksi udah seperti angkot, karena angkutan umum disini hanya taksi yang ada. Dengan perasaan gak enak karena pulang duluan, akhirnya aku naik taksi ke Gramedia dan bayar 25.000. Kalau naik Gojek paling cuma 13.000-15.000. 

15 menit perjalanan. AKHIRNYA, aku sampai di Gramedia. Belum terlihat ramai, karena belum jam 16.00, tetapi ternyata bang Tere udah ngomong sekitar 5 menit sebelum aku datang. Acaranya di lantai dua dan sudah cukup ramai ternyata. Awalnya aku berdiri, tapi 5 menit setelah itu aku dapat tempat duduk. herannya, orang-orang lebih banyak yang berdiri ketimbang duduk.

Wah jujur aja aku benar-benar impressed sekali dengan belau ini. Dia cerita banyak hal, mulai dari bukunya, ibunya, teman kuliahnya, pengalamannya, pokoknya banyak banget. Aku gak bisa jelaskan "kuot-kuot" yang beliau bilang kemarin, tetapi ada satu yang membuatku semangat lagi untuk menulis. Beliau bilang, "Menulislah dalam 180 hari dan setiap harinya tanpa terputus. Tulis tentang apa saja. Minimal 1000 kata sehari. Dan di hari ke 180 perhatikan tulisanmu. Saya sudah melahirkan banyak penulis dari cara ini. Tidak perlu cara lain" begitulah seingatku beliau berkata. Kata-katanya mungkin tidak sama persis. Tetapi itu yang benar-benar aku ingat. 

Ada momen lucu. Ketika itu beliau bercerita pergi ke Bengkulu. Sontak aku kaget, teringat teman-teman di Bengkulu. Ketika aku kaget, beliau lihat aku dan beliau dari depan bilang, "loh itu kenapa kaget saya bilang Bengkulu? Orang Bengkulu, ya?". Karena gugup akhirnya kujawab, "Enggak, aku baru pindah dari Bengkulu.". Hahahaha. Seru banget pokoknya. Di sesi tanya jawab aku ingin bertanya, tetapi tidak dipilih. tetapi salah satu pertanyaanku dijawab. Yaitu bagaimana beliau bisa menulis novel "Rindu. Beliau bilang, beliau melakukan penelitian untuk buku tersebut. Penelitiannya banyak sekali dan detail. 

Setelah semua selesai, sampailah di penghujung acara. Sesi terakhir yaitu sesi tanda tangan. Aku bawa 3 buku, "Rindu", "Pulang" dan "Sunset and Rosie". Aku kira aku sudah yang paling banyak membawa, ternyata bahkan ada yang membawa 9 buku. Dan ini tanda tanggannya.
Di-aamiin-kan bang Tere Liye untuk menjadi penerusnya :D

Terima Kasih, Tere Liye!

Pas sesi tanda tangan datnglah giliranku. Dari awal datang baterai hape tinggal 3% dan sangat rawan mati. Kalau hape mati otomatis gak ada kenangan ketemu beliau. Tapi alhamdulillah banget sampai selesai sesi TTD hape masih hidup. Pas tiba giliranku, aku benar-benar deg-deg-an parah dan grogi minta ampun sampai mau nangis tapi aku tau aku sendiri dan kutahan, HAHAHAH. Aku speechless dan cuma bisa ngomong "Bang, salam untuk semua tokoh-tokohnya." Abis aku bingung mau ngomong apa karena udah hilang akal. Pas beliau mau tanda tanganin "Pulang" beliau lihat tulisan "Gramedia Padang" di sudut kanan buku. Beliau pun tanya ke aku kenapa beli di Gramedia Padang, sedangkan sekarang di Lombok. Aku bilang kalau beli ini pas pulang ke Padang dan aku orang Padang. Dia tanya lagi kenapa bisa di Lombok. Ku bilang karena ikut bapake pindah-pindah. Terus juga dia nanya aku di Lombok kerja, sekolah atau kuliah. Aku jawab aku sekolah. 

Intinya, satu setengah jam ketemu beliau gak cukup banget, dan kalau diberi kesempatan ketemu lagi aku mau banget untuk ketemu. Buat temen-temen yang menjadi penggemar beliau, kudoakan semoga bisa ketemu dan komunikasi langsung dengan dia. PASTI SERU! Oh ya, ada bocoran kalau bulan Juni atau Juli ini buku beliau akan keluar. Kalau tidak salah "Bulan". Kemudian akan ada dua novel yang difilmkan, judulnya panjang, aku malas tulis disini :D ckck. Dan juga akan ada buku baru yang akan terbit akhir tahun dan tahun 2018. Doaku, semoga kita-kita yang bermimpi bisa seperti beliau semoga benar-benar bisa dan semoga akan ada Tere Liye-Tere Liye lain yang muncul di Indonesia. Aamiin.
-----------------------------------------------------------------
Nadhira Fahrin. 24 April 2017, 23.03 WITA.

Komentar

  1. Baca ini bikin ana atmosfer panas
    Wkwkwkwkkw

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha, sabar fa, doakan aja dia main ke Bukittinggi :D

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Doa

Foto ini di ambil pada tanggal 1 Januari 2017 oleh Nadhira Fahrin. Kepada tanah yang kuinjak, aku tahu ini bukan sehari-dua hari engkau terbentuk. Kepada tanah yang kujunjung, aku tahu bukan hanya aku yang menjunjung. Kepada tanah yang kubanggakan, banyak yang memilikimu, bukan?  --- Hari ini, 18 April, aku memandangi layar sebuah benda hitam dengan layar dan potongan-potongan huruf, ini buah dari kemajuan akal serta pikiran manusia, bukan? Hari Ini, 18 April, aku menyanyikan lagu yang benar-benar terasa masuk ke hati, ini berkat sebuah perjuangan ratusan tahun, yang terekam oleh sejarah itu, bukan? Hari ini, 18 April, aku makan dengan lahap di sebuah meja makan di rumah, dengan lauk pauk beragam, dengan tangan kanan kosong, yang hadir oleh tangan-tangan luar biasa di medan dapur itu, bukan?  --- Untukku, 17 tahun, apa yang sudah kamu lihat 17 tahun ini? Jangan muluk-muluk 17 tahun, apa yang telah kamu lihat kemarin? Kamu lihat yang diharapkan? At...

Top 5 Korean Movie by Nadhira Fahrin

오랜만 이네!! 무슨 일이야?? Udah sebulan gak nulis di blog. Sebenarnya bukan karena gak mau nulis lagi, tapi belakangan sibuk kuliah, jadi gak ada waktu. 'Kok tumben nulis-nulis Korea, Bahasa Indonesia aja masih remidi'. Mungkin ada yang kepo tulisan Korea di atas artinya apa, mba-mas boleh cari di Google artinya apa. Bisa tau beginian sebenarnya karena keseringan nonton variety show korea sih. Kalau drama aku kurang suka, kayanya setelah 1,5 tahun gak nonton drakor, baru sekarang nonton lagi. Sefanatik itu aku sama aktor Do Kyungsoo (EXO), karena gak suka drakor ya aku gak nonton. Drama yang sekarang lagi aku tonton judulnya " Heart Surgeon ". Sesuai judulnya, drama ini tentang kehidupan di departemen Torakoplastik di rumah sakit. Bukan Operasi plastik ya, Torakoplastik. Apa itu Torakoplastik? Tanya mbah google. Kita gak akan bicarain drama korea, kali ini aku mau kasih review dan rekomendasi film Korea yang selama ini aku tonton. Setelah gak doyan lagi nonton drama, ...

Makan Sushi

Hari ini tanggal 22 Desember 2017 gue udah gak bisa banget nahan rasa penasaran gue. Kayanya Insya Allah kapan aja gue mau gue bisa-bisa aja sih beli, tapi gue kayak punya komitmen sendiri buat ga makannya. Apa itu? Sesuai judulnya, Sushi. Yup, Sushi.  Bicara mengenai sushi pastinya ada kaitannya dengan Jepang, secara Jepang negara asalnya si Sushi ini, ya kan. Nah, kebetulan dari SMP sekitar tahun 2014 gue tuh pingin banget ke Jepang dan punya komitmen untuk makan sushi di negara asalnya. Gue gak mau makan sushi di Indonesia biar gue punya bayangan dan ekspektasi bagus lah gitu sama sushi. Gue menghindari banget lah yang namanya makan sushi. Oh ya, yang gue maksud itu bukan roll sushi degan isian nugget, sosis, abon atau apa lah itu yang matang dan yang dijual di kantin-kantin. Yang gue maksud itu sushi yang pake nasi dikepal terus atasannya ikan mentah gitu, loh. Seperti ini: Ini namanya Nigiri Sushi. Biasanya atasannya Salmon, Tuna, Telur, Udang atau jenis seafood lainny...