Langsung ke konten utama

Satu Sisi Tak Terduga


Alhamdulillah. Di satu sisi memang terkadang kurang bersyukur, tapi di sisi ini aku perlu bersyukur. Kalau ditanya sudah berapa kali mengeluh? Jawabannya mudah, tiap saat. Hahahaha.

Sudah tiga bulan aku hiatus nulis blog, padahal resolusinya rutin ngisi blog. Ndak konsisten, ya. Sebenarnya kemarin-kemarin mau nulis curhatan tentang satu tahun di Mataram (tempat tinggalku sekarang), tapi ada yang jauh lebih menarik untuk ditulis malam ini. 

Alhamdulillah. Kata-kata yang sekarang gak cuma Muslim doang yang mengucapkan, bahkan guru matematika-ku yang beragama Hindu aja selalu ucap Alhamdulillah (kalau trouble-maker gak masuk kelas pas pelajaran beliau, hahah). Gak cuma beliau, teman-temanku yang Kristen dan Hindu di kelas juga ucap Alhamdulillah. Tapi ada yang beda, Alhamdulillah-ku yang ini emang beda banget dengan Alhamdulillah yang kuucapkan biasanya.

Hari ini (02/16/17) kebetulan sekali aku menemani kakak-kakak crew Zetizen Lombok Post untuk ikut roadshow first anniversary-nya Zetizen Lombok Post. Sejak kurang lebih dua atau seminggu yang lalu roadshow ultahnya zetizen ini berjalan ke sekolah-sekolah di Kota Mataram, salah satunya sekolahku. Tujuan roadshow-nya ini mau mensosialisasikan lomba-lomba yang bentar lagi bakal diadain sama Zetizen Lombok Post. Kebetulan aku sebagai "panitia" juga mau berpartisipasi untuk roadshow-nya ini, akhirnya kupilihlah tanggal 16 Februari aku izin sekolah untuk ikut kakak-kakak lainnya roadshow. Awalnya aku ditunjuk untuk ke SMAN 1 Mas Bagik. Kurang tahu kenapa, akhirnya dibatalkan dan aku ikut ke salah satu SMAN yang sedikit lebih jauh dari SMAN 1 Mas Bagik ini, SMAN 1 Aikmel.

Kalau Mas Bagik aku pernah dengar itu dimana dan kebetulan pernah kesana, tapi Aikmel, aku gak tau. Kalau kamu gak biasa dengar namanya pasti lucu gitu kedengarannya. Mas Bagik dan Aikmel itu letaknya di Kab. Lombok Timur. Itu kelurahan, kecamatan, atau desa, aku juga kurang tahu. 

Aku naik mobil salah satu rekan roadshow, mobil beliau dua baris, alhasil kak G si pemilik mobil dan kak S duduk di depan, aku, R, kak Ek dan kak El duduk di belakang. Sempit, banget. Kaya sarden malah. Tapi lumayan seru, loh. Kebetulan diantara rekan-rekan tersebut ada alumni dari SMAN 1 Aikmel. Beliau cerita kalau SMA-nya sangat agamis dan anaknya 'alim-alim'. Pokoknya dari cerita si kakak ini aja aku mudah sekali menyimpulkan kalau sekolah ini seperti sekolah IT (Islam Terpadu), cuma ini versi negeri. 

Dan benar sekali, ternyata emang 'IT banget' dan super agamis. Baru masuk aja kamu udah bisa lihat kalau parkir cewek dan cowok itu dipisah.


Negeri rasa IT (y)














Ini sih baru hal kecilnya aja sih. Denger dari alumninya, Kak El, SMA ini tuh tiap pagi dituntut buat ngaji dulu. Yang bikin aku impressed sama sekolah ini adalah murid-murid perempuannya pake jilbab yang cukup panjang dan nutup aurat. Gak ada tuh yang pake jilbab yang dinaik-naikin ke pundak. Adem lah pokoknya. 

Kalau kata kak El sih di SMAN 1 Aikmel tuh tiap pagi gak cuma baca Al-Qur'an 30 menit sebelum belajar aja, tapi sholat Dzuhur-nya berjamaah. Seperti sekolah islam lah pokoknya. Juga pas pertama kali datang, yang dilihat itu teman-teman lagi sholat dhuha rame banget, cowok dan cewek. 

Pas di sana gak kepkiran buat ngefotoin gimana sekolahnya sih, tapi jujur aja, sejak lahir sampai sekarang sekolah yang paling bersih, teratur dan gak ada sampahnya ya baru di sekolah ini sih. Ikan aja ratusan ekor di tamannya. Bungkus ciki aja gak ada loh di kolam ikannya (kelihatan norakku, ya). Bunga-bunganya banyak banget dan gak ada yang rusak. Kantin super bersih. Gak ada coretan di dinding. Saking teratur, rapi dan bersihnya sekolah ini, buat injak rumput aja salah satu rekanku sampai takut, takut rumputnya rusak, hahahah. Pokoknya aku sampai kepikiran "apa aku pindah kesini aja ya".

Belajar dari SMAN ini sih, change maker itu dimulai gak dari kita aja sih. Change maker itu bisa berasal dari guru. Aku rasa kalau bukan karena guru yang tegas, sekolahnya gak bakal sekeren dan seteratur itu. Tegas disini bukan dengan mukul murid nakal di depan upacara bendera, hukum keliling lapangan kalau telat tapi yang dengan diarahkan. Bikin kelompok konseling kelas, yakin deh, kalau gini guru bilang apa murid pasti ngelakuin. 

Murid juga harus punya kesadaran. Buang sampah ya enggak di belakang kelas, tapi sediakan tong sampah+plastik di kelas. Yang piket bisa buang. Kalau di Aikmel bisa seperti itu mungkin salah satunya faktor homogen dan hanya perlu satu arah untuk meluruskannya. Kalau di sekolahku, yang '50-50' mungkin lebih susah, tapi disini peran guru yang paling utama, karena murid hanya 2,8 tahun di SMA, tapi guru bisa puluhan tahun. 

Semoga sih suatu hari bisa lahir SMA-SMA yang sama kecenya kaya SMAN 1 Aikmel dan semoga kehadiranku tadi disana bisa motivasi aku pribadi untuk menjaga apa yang seharusnya dijaga. Buat readers mungkin aku berlebihan, tapi kalau kalian lihat langsung, speechless coy.

Ini ada video yang aku rekam di ruangan Fisika SMAN 1 Aikmel. Maaf ya pecah tapi aku cuma mau lihatin kalau SMA negeri gak kalah agamis dari pada SMA Islam. SMAN 1 Aikmel yang bukan SMA kota aja bisa sekeren ini, masa kita enggak :))

 
Jadi intinya, Alhamdulillah yang kumaksud berbeda itu adalah; Alhamdulillah, sekolah keren ternyata gak cuma ada di kota, Alhamdulillah, kota ataupun daerah ternyata bukan masalah, Alhamdulillah ternyata aku salah satu orang beruntung yang bisa lihat sekolah agamis yang ternyata ekspektasiku adalah kenyataan. 
-----------------------------------------------------
p.s= Tulisan ini tidak bermaksud untuk menyinggung ataupun membela pihak mana pun. Tulisan ini hanya sebagai inspirasi bagi para pembaca.
-----------------------------------------------------
Nadhira Fahrin. 22.44 WITA, Mataram, NTB.
 

Komentar

  1. Seru tuh dhir, jadi panitia? Wahh selalu jaya yo, dhir! Amb barusan baca email kau, belum sempet balas. But, ongoing. Ditunggu ya gan :) -Kayyisah

    BalasHapus
    Balasan
    1. hmm karena acaranyo maish sekitar 2 bulan lagi (bulan mei), jadi belum ado banyak persiapan ini itu sih yang ambo kerjokan. paling baru roadshow yang cak ke SMAN 1 Aikmel iko bae sih. jadi sejauh iko sih lumayan seru lah. ditunggu e-mail nya ayuk kayyis..

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Doa

Foto ini di ambil pada tanggal 1 Januari 2017 oleh Nadhira Fahrin. Kepada tanah yang kuinjak, aku tahu ini bukan sehari-dua hari engkau terbentuk. Kepada tanah yang kujunjung, aku tahu bukan hanya aku yang menjunjung. Kepada tanah yang kubanggakan, banyak yang memilikimu, bukan?  --- Hari ini, 18 April, aku memandangi layar sebuah benda hitam dengan layar dan potongan-potongan huruf, ini buah dari kemajuan akal serta pikiran manusia, bukan? Hari Ini, 18 April, aku menyanyikan lagu yang benar-benar terasa masuk ke hati, ini berkat sebuah perjuangan ratusan tahun, yang terekam oleh sejarah itu, bukan? Hari ini, 18 April, aku makan dengan lahap di sebuah meja makan di rumah, dengan lauk pauk beragam, dengan tangan kanan kosong, yang hadir oleh tangan-tangan luar biasa di medan dapur itu, bukan?  --- Untukku, 17 tahun, apa yang sudah kamu lihat 17 tahun ini? Jangan muluk-muluk 17 tahun, apa yang telah kamu lihat kemarin? Kamu lihat yang diharapkan? At...

Top 5 Korean Movie by Nadhira Fahrin

오랜만 이네!! 무슨 일이야?? Udah sebulan gak nulis di blog. Sebenarnya bukan karena gak mau nulis lagi, tapi belakangan sibuk kuliah, jadi gak ada waktu. 'Kok tumben nulis-nulis Korea, Bahasa Indonesia aja masih remidi'. Mungkin ada yang kepo tulisan Korea di atas artinya apa, mba-mas boleh cari di Google artinya apa. Bisa tau beginian sebenarnya karena keseringan nonton variety show korea sih. Kalau drama aku kurang suka, kayanya setelah 1,5 tahun gak nonton drakor, baru sekarang nonton lagi. Sefanatik itu aku sama aktor Do Kyungsoo (EXO), karena gak suka drakor ya aku gak nonton. Drama yang sekarang lagi aku tonton judulnya " Heart Surgeon ". Sesuai judulnya, drama ini tentang kehidupan di departemen Torakoplastik di rumah sakit. Bukan Operasi plastik ya, Torakoplastik. Apa itu Torakoplastik? Tanya mbah google. Kita gak akan bicarain drama korea, kali ini aku mau kasih review dan rekomendasi film Korea yang selama ini aku tonton. Setelah gak doyan lagi nonton drama, ...

Makan Sushi

Hari ini tanggal 22 Desember 2017 gue udah gak bisa banget nahan rasa penasaran gue. Kayanya Insya Allah kapan aja gue mau gue bisa-bisa aja sih beli, tapi gue kayak punya komitmen sendiri buat ga makannya. Apa itu? Sesuai judulnya, Sushi. Yup, Sushi.  Bicara mengenai sushi pastinya ada kaitannya dengan Jepang, secara Jepang negara asalnya si Sushi ini, ya kan. Nah, kebetulan dari SMP sekitar tahun 2014 gue tuh pingin banget ke Jepang dan punya komitmen untuk makan sushi di negara asalnya. Gue gak mau makan sushi di Indonesia biar gue punya bayangan dan ekspektasi bagus lah gitu sama sushi. Gue menghindari banget lah yang namanya makan sushi. Oh ya, yang gue maksud itu bukan roll sushi degan isian nugget, sosis, abon atau apa lah itu yang matang dan yang dijual di kantin-kantin. Yang gue maksud itu sushi yang pake nasi dikepal terus atasannya ikan mentah gitu, loh. Seperti ini: Ini namanya Nigiri Sushi. Biasanya atasannya Salmon, Tuna, Telur, Udang atau jenis seafood lainny...