Langsung ke konten utama

Lombok


Belakangan aku sedikit bingung ingin menulis apa di blog ini. Sejak dulu beberapa ada yang menyarankan untuk menulis travel blog, secara saat ini aku tinggal di Lombok dan menjadi destinasi wisata, dalam maupun luar negeri. Tapi saran itu cuma jadi "iya iya" saja, tidak direalisasikan. Kenapa? Karena belum dapat feel menulisnya. Akhirnya blog-ku hanya penuh dengan sajak-sajak yang aku sendiri kurang suka dengan itu atau cerpen yang juga tidak jelas ceritanya. Ingin menjadi expert tetapi sulit meng-improve diri karena banyak hal yang rada enggak sesuai sama keinginan dan ekspektasi.

Sempat terpikir belakangan ingin menulis travel tips kecil-kecilan atau fun facts about my island tapi itu agak annoying menurutku, karena takutnya gak sesuai sama selera pembaca aja. Yang baca blog-ku juga mungkin gak banyak, jadi aku gak mau semakin mempersedikit pembaca karena kualitas tulisan yang ece-ece, hahaha. Oke lah, ini sudah hampir larut malam, jam 11.55 WITA. Tadi siang aku tidur siang, jadi sekarang tidak terlalu mengantuk. Tapi sebenarnya aku bukan night owl person, aku morning person. Dari pada tidur larut-larut lebih baik bangun cepat. Tapi sekali-kali gak papa lah tidur lambat, ya.

Bicara apa kita enaknya? Oh, aku ingin memberi tahu sedikit hal tentang apa yang sudah terjadi hampir 18 tahun ini, tapi kalau tidak salah sudah di previous post, jadi aku akan bahas yang terjadi saat ini saja. Kalau di blog aku lebih suka membahas sesuatu yang ringan dari pada hal-hal berat yang sulit dicerna.

Baru-baru ini aku dapat kabar dari orang tua kalau gak lama lagi ayahku tidak lagi bekerja di Lombok, alias dimutasi ke suatu daerah, yang jelas masih di Indonesia, namun tidak di daerah WITA lagi tetapi kembali ke WIB. Entah harus kecewa atau senang, karena dari SMP aku berharap bapake itu pindah kesana, karena dulu waktu SD I frequently visit that place karena tempatnya yang enggak begitu jauh dari rumah. Sempat juga beberapa minggu sebelum dikasih tahu bapake mau pindah ke sana aku nanya, "Yah, kapan pindah yah? Kalau pindah kemana? Ke ***** lebih bagus." ternyata emang pindah ke sana juga. Minggu depan bapake udah gak kerja di Lombok lagi. Artinya sebentar lagi sekeluarga bakal pindah. Rasanya gimana? Masih gak percaya, karena selama hidup nomaden kayanya tempat yang paling cepat ditempati itu ya Lombok. Tempat yang paling pe-we buat ditempati juga Lombok. Dibanding di Padang, a place that you can eat Nasi Padang 24 hours, Lombok masih juara kalau kamu mau mencari tempat super tenang dan gak rame. Aku mau loh kalau disuruh tinggal di sini, bahkan bikin KTP disini. Tapi ya gitu, baru enak-enaknya tinggal disini dengan segala kenikmatannya, eh malah pindah.

Dulu waktu masih di Bengkulu aku boleh nolak untuk pindah kalau bapake dimutasi. Sekarang? Buat apa. Tanggal 9 aku ujian nasional, artinya masa SMA berakhir. Aku harus lulus di sekolah yang dulu pernah aku sumpah-sumpahin. Kalau untuk jadi tempat belajar, kayaknya tempat bapake pindah itu juara banget kalau masalah pendidikan. Sejak bapake dikabarin pindah juga banyak yang bilang, "Kamu gak kuliah disana aja?", "Oh kesana? Wah beruntung dong bisa masuk ***. Kamu masuk sana aja ntar". Ya, kalau diucapin mah gampang, tapi ujung-ujungnya jawabanku ya, "Ah, enggak lah, udah terlanjur daftar di Padang aku mah". Aku kemarin daftar SNMPTN, aku ambil di Padang karena saran bapake. Enggak masalah kalau harus kuliah di Padang, tapi padang itu panas coy :( Aku tak nak. 

Tinggal di Lombok membawa kesan yang keren parah sih, walaupun awalnya kaya jadi cucian dulu, rendam, kucek, rendam, kucek, engap, tapi akhirnya mantap jiwa sih. Banyak sesuatu yang baru yang gak bisa didapat selain di Lombok. Banyak yang bilang tiket ke Lombok sampai sejuta, kenyataannya gak separah itu. Jadi untuk kalian yang mau ke Lombok ala low bugdet bisa sisihkan 10-15 ribu sehari selama 2-3 bulan. Pasti bisa ke Lombok. Lombok is not that expensive. Tinggal di Lombok menurutku seperti liburan, because it's Lombok, hahah. Dulu waktu aku SMP pernah menggumam, "Coba aja bapake bisa bahasa Inggris, pasti mainnya gak antarkota antarprovinsi kaya Patas, mainnya antar benua kali, ya." hell no, dhir, antarkota antarprovinsi seru juga, kok. Perlu mensyukuri yang kecil-kecil dulu ternyata aku. 

Aku dari dulu pingin banget "terbang ke barat". Membawa buku hijau kecil 13 x 9. Tapi sekarang kayanya belum dikasih, mudah-mudahan tahun ini diberikan, ya. Yang jelas dari tulisan yang kurang jelas ini ya terima kasih banyak kepada bapake amake sudah membawa saya keliling Indonesia walaupun baru daerah selatannya saja. Ini seru banget, aku udah bisa banyak bahasa daerah, belajar bahasa asing karena tiap sekolah yang aku masukin beda-beda pelajaran bahasanya, kecuali SD-SMP semua bahasa Arab. Semua orang bilang pasti capek pindah-pindah, iya, tapi aku suka. Kalau bisa ke Papua sana dekat Port Moresby atau ke Kupang sana dekat Dili aku bakal senang kali. So much thankful for everything through this far. Nanti aku jadi diplomat atau kerja di NatGeo atau bahkan jadi dosen kaya mau bapake aku juga keliling, keliling dunia. 11 hari lagi aku ujian nasional, semoga lancar jaya. Dan juga semoga semua niat dan cita-citaku tahun ini dimudahkan untuk dikabulkan. Aamiin.

Last but not least, semoga teman-teman di sekolah lancar aya ujiannya. Untuk Jung, Jagat dan Rori (Tim Geo), Maul, Ghe,Vera, Ulan, dan teman-teman Inscidious lainnya, The Rusuh-ers, teman-teman SD di Solo dan Bukittinggi, semoga lulus UN/SNM/SBM/UM dan segala macam ujian lainnya, semua teman-teman kelas 3 lainnya, good luck. Dan juga Lombok, the most cozy place to live, aku nanti beli rumah di sini dan bangun SMAIT, karena dulu aku pingin masuk SMAIT tapi disini gak ada. Huhu. Sok iya kali, ya. Hahaha. Semoga juga teman-teman yang mau liburan ke Lombok bisa main kesin karena sebenarnya Lombok gak "seserem" Bali kok, gak bikin tipis dompet. 

Oke, sudah jam 12.53, rasanya udah terlalu larut untuk bangun. Semoga tulisannya tidak menghancurnya pikiran anda. 

Nadhira Fahrin 3/29/2018 12.55 WITA
Lombok, Nusa Tenggara Barat, Indonesia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Doa

Foto ini di ambil pada tanggal 1 Januari 2017 oleh Nadhira Fahrin. Kepada tanah yang kuinjak, aku tahu ini bukan sehari-dua hari engkau terbentuk. Kepada tanah yang kujunjung, aku tahu bukan hanya aku yang menjunjung. Kepada tanah yang kubanggakan, banyak yang memilikimu, bukan?  --- Hari ini, 18 April, aku memandangi layar sebuah benda hitam dengan layar dan potongan-potongan huruf, ini buah dari kemajuan akal serta pikiran manusia, bukan? Hari Ini, 18 April, aku menyanyikan lagu yang benar-benar terasa masuk ke hati, ini berkat sebuah perjuangan ratusan tahun, yang terekam oleh sejarah itu, bukan? Hari ini, 18 April, aku makan dengan lahap di sebuah meja makan di rumah, dengan lauk pauk beragam, dengan tangan kanan kosong, yang hadir oleh tangan-tangan luar biasa di medan dapur itu, bukan?  --- Untukku, 17 tahun, apa yang sudah kamu lihat 17 tahun ini? Jangan muluk-muluk 17 tahun, apa yang telah kamu lihat kemarin? Kamu lihat yang diharapkan? At...

Top 5 Korean Movie by Nadhira Fahrin

오랜만 이네!! 무슨 일이야?? Udah sebulan gak nulis di blog. Sebenarnya bukan karena gak mau nulis lagi, tapi belakangan sibuk kuliah, jadi gak ada waktu. 'Kok tumben nulis-nulis Korea, Bahasa Indonesia aja masih remidi'. Mungkin ada yang kepo tulisan Korea di atas artinya apa, mba-mas boleh cari di Google artinya apa. Bisa tau beginian sebenarnya karena keseringan nonton variety show korea sih. Kalau drama aku kurang suka, kayanya setelah 1,5 tahun gak nonton drakor, baru sekarang nonton lagi. Sefanatik itu aku sama aktor Do Kyungsoo (EXO), karena gak suka drakor ya aku gak nonton. Drama yang sekarang lagi aku tonton judulnya " Heart Surgeon ". Sesuai judulnya, drama ini tentang kehidupan di departemen Torakoplastik di rumah sakit. Bukan Operasi plastik ya, Torakoplastik. Apa itu Torakoplastik? Tanya mbah google. Kita gak akan bicarain drama korea, kali ini aku mau kasih review dan rekomendasi film Korea yang selama ini aku tonton. Setelah gak doyan lagi nonton drama, ...

Makan Sushi

Hari ini tanggal 22 Desember 2017 gue udah gak bisa banget nahan rasa penasaran gue. Kayanya Insya Allah kapan aja gue mau gue bisa-bisa aja sih beli, tapi gue kayak punya komitmen sendiri buat ga makannya. Apa itu? Sesuai judulnya, Sushi. Yup, Sushi.  Bicara mengenai sushi pastinya ada kaitannya dengan Jepang, secara Jepang negara asalnya si Sushi ini, ya kan. Nah, kebetulan dari SMP sekitar tahun 2014 gue tuh pingin banget ke Jepang dan punya komitmen untuk makan sushi di negara asalnya. Gue gak mau makan sushi di Indonesia biar gue punya bayangan dan ekspektasi bagus lah gitu sama sushi. Gue menghindari banget lah yang namanya makan sushi. Oh ya, yang gue maksud itu bukan roll sushi degan isian nugget, sosis, abon atau apa lah itu yang matang dan yang dijual di kantin-kantin. Yang gue maksud itu sushi yang pake nasi dikepal terus atasannya ikan mentah gitu, loh. Seperti ini: Ini namanya Nigiri Sushi. Biasanya atasannya Salmon, Tuna, Telur, Udang atau jenis seafood lainny...