Langsung ke konten utama

Sajak Bila Kita Lusa Nanti

source: tumblr
Aku punya waktu, berputar di tanganku.
Bila kau tak tahu, mari ikuti aku.

Aku sudah tahu, bergeming di ingatanku.
Bila kau ingin tahu, mari hampiri aku.

Bila kau berhitung, tak mampu lagi tangan untuk memangku.
Dan ini bukanlah hitangan yang kau kira, ini yang kukira.

Satu, dua, tiga, empat, 
Belum cukup untuk melunasi hutang penghitunganmu.
Kalau kau tahu, ini bahkan lebih kecil dari biji sawi.

Dua puluh, empat puluh, tujuh puluh,
Bahkan akan lebh baik bila kau diam, tetap di tempat tanpa sedikit pun huruf yang jatuh.
Kalau kau mampu, ini jauh lebih berat dari dua buah gunung.

Tunggu, 
Bukan ini yang kumau. 
Dan tampak jelas kau tak akan berpikiran sama dengan mimpiku.

Dalam ribuan episode yang tak akan pernah kuduga,
Begitu juga kau.
Ini akan tampak seperti sebuah kuil megah tanpa celah yang telah susun oleh skenario terhebat dalam sejarah.

Tunggu, 

Pelan-pelan, apa aku akan benar-benar yakin bahwa ini akan menjadi matahari yang akan bersinar cerah sepanjang tahun, 
atau bahkan matahari itu akan memusnahkan setiap bab dalam susunan mimpiku
Kau dan aku tak perlu begitu cemas.

Dan lusa,
Kan bertemu pula kita dalam impian.
Bertemu di keinginanku

Dan lusa, 
Kan tebus khayal semuku dalam kenyataanku.
Bertemu di satu tujuanku (dan dirimu).

Nadhira Fahrin 2016. Indonesia 19.13 WITA.
------------------------------------------------------------------------------
Aku secara pribadi suka dengan sajak dan akhir-akhir ini kepikiran untuk menulis sajak di blog. Secara, kemarin-kemarin itu gak sadar udah ngehapus semua postingan dari tahun 2013 😭. Jadi biar blog berdebu ini terisi, jadilah di isi dengan sajak ala ala ini.

Kalau detailnya, sajak ini buat aku gak bermaksud untuk siapapun. Cuma belakangan teringat teman-teman lama dan seseorang yang aku sendiri ingin ketemu lagi dengan mereka, bukan di Indonesia, tapi di luar negeri :p. Tapi gak apa-apa lah ya, namanya juga harapan dan mimpi, jadi wajar-wajar aja dong yaa :D.

"Bila aku bertemu hari lusa, maka aku akan bertemu mimpiku juga." -Nadhira Fahrin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Doa

Foto ini di ambil pada tanggal 1 Januari 2017 oleh Nadhira Fahrin. Kepada tanah yang kuinjak, aku tahu ini bukan sehari-dua hari engkau terbentuk. Kepada tanah yang kujunjung, aku tahu bukan hanya aku yang menjunjung. Kepada tanah yang kubanggakan, banyak yang memilikimu, bukan?  --- Hari ini, 18 April, aku memandangi layar sebuah benda hitam dengan layar dan potongan-potongan huruf, ini buah dari kemajuan akal serta pikiran manusia, bukan? Hari Ini, 18 April, aku menyanyikan lagu yang benar-benar terasa masuk ke hati, ini berkat sebuah perjuangan ratusan tahun, yang terekam oleh sejarah itu, bukan? Hari ini, 18 April, aku makan dengan lahap di sebuah meja makan di rumah, dengan lauk pauk beragam, dengan tangan kanan kosong, yang hadir oleh tangan-tangan luar biasa di medan dapur itu, bukan?  --- Untukku, 17 tahun, apa yang sudah kamu lihat 17 tahun ini? Jangan muluk-muluk 17 tahun, apa yang telah kamu lihat kemarin? Kamu lihat yang diharapkan? At...

Top 5 Korean Movie by Nadhira Fahrin

오랜만 이네!! 무슨 일이야?? Udah sebulan gak nulis di blog. Sebenarnya bukan karena gak mau nulis lagi, tapi belakangan sibuk kuliah, jadi gak ada waktu. 'Kok tumben nulis-nulis Korea, Bahasa Indonesia aja masih remidi'. Mungkin ada yang kepo tulisan Korea di atas artinya apa, mba-mas boleh cari di Google artinya apa. Bisa tau beginian sebenarnya karena keseringan nonton variety show korea sih. Kalau drama aku kurang suka, kayanya setelah 1,5 tahun gak nonton drakor, baru sekarang nonton lagi. Sefanatik itu aku sama aktor Do Kyungsoo (EXO), karena gak suka drakor ya aku gak nonton. Drama yang sekarang lagi aku tonton judulnya " Heart Surgeon ". Sesuai judulnya, drama ini tentang kehidupan di departemen Torakoplastik di rumah sakit. Bukan Operasi plastik ya, Torakoplastik. Apa itu Torakoplastik? Tanya mbah google. Kita gak akan bicarain drama korea, kali ini aku mau kasih review dan rekomendasi film Korea yang selama ini aku tonton. Setelah gak doyan lagi nonton drama, ...

Makan Sushi

Hari ini tanggal 22 Desember 2017 gue udah gak bisa banget nahan rasa penasaran gue. Kayanya Insya Allah kapan aja gue mau gue bisa-bisa aja sih beli, tapi gue kayak punya komitmen sendiri buat ga makannya. Apa itu? Sesuai judulnya, Sushi. Yup, Sushi.  Bicara mengenai sushi pastinya ada kaitannya dengan Jepang, secara Jepang negara asalnya si Sushi ini, ya kan. Nah, kebetulan dari SMP sekitar tahun 2014 gue tuh pingin banget ke Jepang dan punya komitmen untuk makan sushi di negara asalnya. Gue gak mau makan sushi di Indonesia biar gue punya bayangan dan ekspektasi bagus lah gitu sama sushi. Gue menghindari banget lah yang namanya makan sushi. Oh ya, yang gue maksud itu bukan roll sushi degan isian nugget, sosis, abon atau apa lah itu yang matang dan yang dijual di kantin-kantin. Yang gue maksud itu sushi yang pake nasi dikepal terus atasannya ikan mentah gitu, loh. Seperti ini: Ini namanya Nigiri Sushi. Biasanya atasannya Salmon, Tuna, Telur, Udang atau jenis seafood lainny...